penyebab penyakit. Pengendalian Hayati Hama Tumbuhan 2. nitens, D. Salah satu agens hayati yang telah banyak dilaporkan adalah Trichoderma spp. Batasan pengendalian hayati yang lebih luas adalah. Misalnya: a. Pengendalian Secara Kimiawi 5. 2012). Pengendalian hayati merupakan salah satu pengendalian yang berada pada sistem PHT. Pengendalian Hayati; Pengendalian menggunakan musuh alami seperti kucing, anjing dan burung hantu. Begitu banyak jenis jamur, sehingga jamur memiliki kingdom tersendiri yaitu Kingdom Fungi. perkembangan pengendalian hayati lusita meymi andesta sakti (05071281621037) saputri neli pertiwi (05071181621001) mira ayu kholifah (05071381621061) sriwahyuni fakhira (05071381621069) solna (05071181621020) ramonah (05071181621021) pendahuluan. Largest nematode is found in the placenta of a whale, Placentanema gigantissima, it is over 8 meters long and 2 cm thick. Mengenal beberapa jenis mikroorganisme yang berperan sebagia entomopatogen III. Beauveria bassiana (jamur patho-gen) Pengendalian Alami/Natural Control adalah proses pengendalian OPT yang berjalan sendiri tanpa ada kesengajaan yang dilakukan oleh manusia. Alternatif untuk mengendalikan penyakit layu bakteri adalah dengan menggunakan Bacillus subtilis dan Pseudomonas fluorescens. tumbuh sej ajar de ngan hif a patogen dan membentuk . 3. A. 1996. Bahan aktif untuk cendawan ini dijual. berpotensi dapat digunakan sebagai agens hayati untuk mengendalikan penyakit tanaman secara hayati. Dapat berkembang biak dan menyebar secara alamiah hama tidak menjadi resisten atau terjadi sangat lambat. Media pengembangbiakan APH. Kata kunci: Kelapa sawit, Hama dan Penyakit, Teknik Pengendalian, (minyak sawit berkelanjutan Indonesia-ISPO). 2 Kearifan lokal Pengendalian hayati diartikan sebagai penggunaan musuh alami, yaitu predator (Radiyanto et al. Berkaitan dengan peran FMA sebagai agen pengendalian hayati telah dilaporkan oleh Asyulita (2011) pada tanaman kedelai bahwa semakin tinggi pemberian dosis FMA maka masa inkubasi penyakit busuk pangkal batang semakin lambat. Pengendalian hayati merupakan suatu teknik pengendalian organisme pengganggu tanaman dengan memanfaatkan potensi keanekaragaman jenis agens pengendali alami untuk mengelola organisme pengganggu tanaman agar tidak mencapai batas populasi yang merugikan (Untung, 1996). 1 Definisi Pengendalian Hayati. )(Homoptera: Coccidae) Pada Tanaman Jeruk BS Pramono, H Purnomo Jurnal Pengendalian Hayati 2 (1), 17-22 , 2019 Praktikum dilakukan di Ruang Seminar Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman. Untuk mengendalikan hama pada perkebunan jeruk, rangrang digunakan untuk mengendalikan kumbang dan ulat. 9 yaitu mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam mendukung kelangsungan. Jamur entomopatogenik dan jamur antagonis merupakan beberapa jenis agens hayati yang. 4. memanipulasi musuh alami untuk menurunkan . baca juga : Prinsip 6 Tepat Penggunaan Pestisida. Jadi pengendalian hayati merupakan pengendalian yang menggunakan organisme hidup untuk menekan populasi hama. Pengendalian fisik. graminearum pada tongkol menyebabkan pembusukan dengan warna merah jambu yang berkembang dari ujung ke pangkal tongkol. One of the problems faced by hydroponic vegetable farmers is the attack of leaf-eating pests. Pada penggunaan. 1 Pengertian Pestisida Hayati7. Kimiawi Menggunakan fungisida berbahan aktif, antara lain: karbendazim, mankozeb dan mefenoksam. T. Musuh Alami Gulma; a. Pengendalian hayati merupakan pengendalian organisme pengganggu tanaman dengan menggunakan agen atau makhluk hidup dengan tujuan untuk mengendalikan. Pengendalian hayati dengan memanfaatkan agens hayati merupakan inti dari Pengendalian Hama Terpadu (PHT), berpotensi untuk mengurangi ketergantungan pada pestisida kimiawi sintetik, sehingga sistem pertanian berkelanjutan dapat dipertahankan. Namun dapat juga disebut mengendalikan penyakit dan hama tanaman dengan secara biologi, yaitu dengan memanfaatkan musuh-musuh alami. 3 patogen tular tanah adalah dengan memanfaatkan Trichoderma harzianum. oryzae (Xoo) penyebab penyakit hawar daun bakteri in vitro, 2) menguji kemampuan bakteri rizosfer tersebut sebagai PGPR. Fungisida berpengaruh terhadap matinya organisme yang bukan sasaran, berkurangnya keanekaragaman hayati dan terganggunya ekosistem. 2. 25(3):75-80. Selektifitas tinggi dan tidak menimbulkan hama baru; 2. Parasitoid dianggap lebih baik daripada pemangsa sebagai agen pengendali hayati. 1 Waktu dan Tempat Praktikum Pengendalian Hayati acara Isolasi Agen Pengendali Hayati dilaksanakan pada hari Senin tangga 1 Mei 2017 pukul 10. 2 Alat dan Bahan 3. Artinya, jika organisme tersebut tidak “mengganggu” atau “merugikan. pengendalian opt dengan aph Merupakan taktik pengelolaan hama secara sengaja dengan memanfaatkan atau Memanipulasi Agens Hayati/ Musuh Alami untuk menekan atau mengendalikan OPT. 1. Penelitian dilaksanakan di laboratorium bakteriologi tanaman dan rumah kaca, Departemen Proteksi Tanaman IPB, Bogor, sejak bulan Mei 2010 sampai Pebruari 2011. 1. Potensi penggunaan strategi untuk menekan hama arthropoda telah dilakukan bertahun-tahun (DeBach, 1964; Doutt & Hagen, 1949; King et al. e) Pemeliharaan tanaman (penyulaman, penyiraman, pengendalian gulma) 2) Pelestarian dan pembudidayaan musuh alami, yaitu upaya yang dilakukan dengan memanfaatkan musuh alami tanaman, dengan cara sebagai berikut:; a. Beberapa spesies dariKONSEP PENGENDALIAN HAYATI. Salah satu bahan baku yang potensial dalam pestisida hayati yaitu cendawan endofit (Sopialena, 2018). Hartana. Pengendalian hayati (ppt) - Download as a PDF or view online for free. . , 1992; Ridgway & Vinson, 1977; Stinner, 1977). teknik pengendalian yang efektif juga menjadi faktor lambatnya penanganan serangan penyakit di daerah tersebut. Pengendalian hayati (Biological Control) sifatnya lebih dekat dengan kepentingan manusia. Augmentasi dan 3 konservsi. Pengendali hayati (agens hayati) yang mempunyai potensi besar sebagai pengendali alami hama tanaman kapas antara lain adalah dari g olongan bakteri, jamur dan Cara hayati (biological control), yaitu pengendalian hama yang dilakukan dengan menggunakan musuh alami yang secara sengaja dibiakkan dan kemudian dilepaskan untuk mengendalikan populasi hama. sudah banyak yang dilakukan antara lain Sastrosiswojo (2007) meneliti tentang perpaduan pengendalian secara hayati dan kimiawi hama ulat daun kubis, Sucipto (2004) tentang aplikasi agens pengendali hayati untuk pengendalian hama. Pengendali hayati Ralstonia solanacearum dan Pemacu pertumbuhan Tanaman Cabai. Dalam makalah ini, akan dibahas salah satu agen pengendali yaitu predator. MIKROBA PENGENDALI HAMA • MIKROBA PENGENDALI PENYAKIT PENGENDALIAN HAYATI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan B. Pengendalian WBC selain menggunakan pestisida juga dapat menggunakan agens pengendali hayati berupa Beauveria bassiana, Metharizium anisopliae dan Lecanicillium lecanii yang terbukti efektif dalam pengendalian hama WBC. Pijnakker et al. Mungkin yang merupakan perkecualian dalam hal ini adalah Chromolaena odorata, yang bukan. Karena itu pengendalian hayati dapat dikatakan suatu proses menekan, mengurangi atau meniadakan penyebab penyakit atau patogen baik yang telah aktif menyerang maupun yang berada pada stadia dormansi. pengendalian hayati menggunakan Trichoderma sp. Manggaro. fluorescens dan Corynebacterium sp. RPO pun kami latih agar dapat membuat sendiri dan mengaplikasikannya”. Pengendalian Hayati dengan Konsorsium Bakteri Endofit Pengendalian hayati merupakan metoda pengendalian hama dan penyakit tanaman yang tidak hanya menekankan pada penurunan kepadatan populasi inokulum, tetapi juga melalui sistim pertahanan tanaman, atau penggunaan organisme antagonis untuk menginduksi ketahanan tanaman terhadap. Saat ini, pengendalian hama dan penyakit terpadu seperti sanitasi, pemangkasan, kultivar tahan, Potensi Cendawan Endofit sebagai Agens Pengendali Hayati Phytophthora palmivora (Butl. Pengendalian hama dengan memanfaatkan musuh alami serangga merupakan pengendalian hayati yang mampu menekan kerusakan yang ditimbulkan oleh organisme tersebut. Pengendalian hama menurut P. Kemudian setelah tanaman. Sebagai Pengendalian Hama Kutu Sisik Citricola Coccus pseudomagnoliarium (Kuw. 2013. Serangan ulat. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PENGENDALIAN HAYATI. Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin. I. PENGENDALIAN HAYATI Latar Belakang Pengendalian hayati sebagai komponen utama PHT pada dasarnya adalah pemanfaatan dan penggunaan musuh alami untuk mengendalikan populasi hama yang merugikan. 3. Mekanisme pengendalian hayati penyakit tanaman meliputi penggunaan mikroorganisme antagonis, pesaing, hiperparasit, perangsang mekanisme pertahanan alami inang, dan pemodifikasi lingkungan. Berikut jenis musuh alami FAW berdasarkan informasi dari Kementerian Pertanian RI: Parasitoid; Telenomus remus (Hymenoptera:. Ilmu Pengendalian hayati patogen tanaman sudah cukup lama berkembang, pertama kali aplikasi secara langsung agensia pengendalian hayati terhadap penyakit tanaman. 2 TATA KERJA PRAKTIKUM Tata Tertib Praktikum 1. Salah satu mikroorganisme yang dapat digunakan sebagai agens pengendali hayati adalah fusarium non patogenik (FoNP). pengendalian hayati dengan memanfaatkan parasitoid Trichogramma yang dianggap sebagai cara yang efektif untuk mengurangi hama T. Situs ini juga. Dr. 1. organisme pengendali hayati terhadap serangga hama tanaman dan vektor penularan penyakit. (2020) menginformasikan introduksi secara masal musuh alami telah banyak digunakan sebagai strategi pengendalian hayati dalam sistem rumah kaca ketika populasi musuh alami. Pengendalian Hayati; Pemanfaatan musuh alami parasitoid dengan melepas parasitoid telur seperti Trichogramma. Aspek pengendalian hayati terutama memanipulasi mikrobia yang kompetitif atau yang bersifat antagonis terhadap patogen tular tanah yang interaksinya di alam dapat menurunkan. Segala hal berkaitan dengan pengendalian hayati penyakit tanaman diuraikan dengan bahasa yang mudah dipahami. 3 ABSTRAK Indonesia dikenal. Makhluk hidup dalam kelompok ini diistilahkan juga sebagai organisme yang berguna yang dikenal juga sebagai musuh alami, seperti. Kimiawi Pengendalian kimiawi untuk hama pasca panen antara lain fumigant. Contents1 Pengertian Pestisida2 Manfaat Pestisida3 Macam Pestisida3. Fluorescens-Pf), kelompok cendawan (Trichoderma harzianum dan Gliocladium sp). Makalah Pengendalian Hayati Patogen PENGENDALIAN HAYATI PENYAKIT BULAI ( Peronosclerospora maydis ) PADA TANAMAN JAGUNG Oleh : Kelompok 3 Nilamtika Nur Sa’adah Armin Andi Nurul Magfirah Ahmad Fadlullah Sulfiana Misamat Agus JURUSAN ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha. Sehingga dikembangkan juga dengan istilah Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Pemanfaatan agens pengendali hayati diakui sebagai cara yang tepat dan efektif di berbagai negara dalam mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan (OPT). diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan tugas pada Praktikum . Pengendalian hayati adalah suatu tindakan yang bertujuan mereduksi kepadatan inokulum atau aktivitas patogen sehingga tidak menimbulkan gejala pada tanaman, dengan menggunakan salah satu atau lebih APH melalui manipulasi lingkungan, inang atau antagonistik (Hanudin dan Budi, 2012). Pengendalian fisik yang bisa dilakukan, antara lain;. Musuh alami ini berupa parasitoid, predator dan patogen. Musuh alami memiliki peranan dalam pengaturan dan pengendalian populasi hama, sebagai faktor yang bekerjanya tergantung kepada kepadatan, dalam kisaran tertentu musuh alami dapat mempertahankan populasi hama. oxysporun. Analisis risiko agens hayati untuk pengendalian patogen pada tanaman. , 2016). Pelepasan pertama dilakukan di Sukabumi dan Bogor tahun 2003, dilaporkan bahwa kutu loncat tersebut dapat mapan di semua tempat pelepasan namun. Sifat antagonistik ini dapat dilihat pada musuh alami yang merupakan agen hayati dalam pengendalian hama. Mikroba yang dapat digunakan berupa bakteri, jamur, mikroriza, dan aktinomisetes. Parasitoid, predator, dan pentogen merupakan faktor pengendali serangga dalam kerusakan tanaman. Yusron. 4. Pengendalian hayati yang diterapkan di ekosistem sawit saat ini umumnya telah menunjukkan keberhasilan (Tabel 1). Pengendalian hayati adalah suatu teknik pengelolaan hama dengan sengaja dengan memanfaatkan atau memanipulasikan musuh alami untuk kepentingan pengendalian, biasanya dilakukan dengan perbanyakan musuh alami yang dilakukan dilaboratorium. Taufik Fauzi PS Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Mataram ; 2. 1 yang diformulasikan khusus untuk pengendalian hama ulat api secara sistemik. Daya kelangsungan hidup yang baik. Purwoko. Agensi hayati dapat digolongkan menjadi golongan mikroorganisme dan agensi hayati golongan predator. Keistimewaan teknologi CHIPS ® 3. Buku ini memberikan pengertian yang cukup mendalam tentang pengendalian penyakit tanaman secara hayati. , Ph. Agens Hayati atau Agens Pengendali Hayati adalah setiap organisme atau mahluk hidup, terutama serangga, cendawan, cacing, bakteri, virus dan binatang lainnya yang dapat dipergunakan untuk pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Penggunaan perangkap c. HAMA1. 5 dan 87. 30 WIB bertempat di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Jember. sejarah dan. Pengendalian yang umum dilakukan oleh petani yaitu pengendalian secara kimia dengan menggunakan fungisida. Pengendalian Hayati atau biologi (Biological Control) adalah pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) oleh musuh alami atau agensia pengendali hayati. Upaya pengendalian dapat dilakukan dengan cara:. Pengendalian secara hayati – pengendalian dengn memanfaatkan musuh alami atau agensi hayati, yaitu : predator, parasitoid. Deteksi strain Pseudomonas solanacearum penghasil bakteriosin. Pengendalian Hayati Program Studi Proteksi Tanaman . secara sengaja dengan memanfaatkan atau . Namun demikian, agens hayati dan biopestisida sebagai salah satu alternatif sarana pengendalian OPT pada tanaman masih dirasakan kurang/belum secara optimal dalam penerapannya. mengendalikan C. armigera yang telah diketahui adalah Penicillium ochrochloron (Patil & Jadhav 2015) dan Beauvaria bassiana (Kalvnadi et al. Penelitian bertujuan mendapatkan bakteri agens hayati potensial dalam pengendalian penyakit penting padi di antaranya yang disebabkan Pyricularia oryzae, Xanthomnas oryzae pv. Pengendalian gulma secara biologis (hayati) dengan menggunakan organisme lain, seperti insekta, fungi, bakteri sebagainya. sp; Pengendalian kimiawi dengan insektisida dapat dilakukan dengan perlakukan benih yaitu Thiodikrab dosis 7,5 – 15 gr / kg benih atau karbaturan dengan dosis 6 gr b. Strategi pendekatan dalam pengendalian hayati adalah Augmentasi yang meliputi inokulasi dan inundasi. Pengendalian Hayati merupakan suatu pemanfaatan mikroorganisme yang bertujuan untuk mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Litbang Pertanian. Pengendalian dengan agens hayati memiliki beberapa keunggulan, antara lain efektif untuk mengendalikan penyakit tanaman, tidak berdampak negatif terhadap lingkungan, efektif selama masa hidup tanaman dan dapat menghasilkan senyawa yang bermanfaat ganda bagi tanaman (Silva et al. Pengendalian hayati dapat dilakukan melalui satu atau lebih organisme yang hidup bersama secara alamiah atau melalui manipulasi lingkungan, inang atau agens antagonis. 3 Bakterisida3. Penyebab Busuk Buah Kakao Potency of Endophytic Fungi as Biocontrol Agent of Cacao Black Pod Disease Caused by Phytophthora palmivora (Butl. 2 Alat dan Bahan 3. Pengendalian dengan varietas yang tahan – mengurangi piopuilasi serangan dan tingkat kerusakan tanaman. Predator : - Biasanya ukuran tubuh lebih besar daripada mangsanya; - Selama hidupnya makan lebih dari 1 ekor mangsa; - Biasanya mampu makan lebih dari 1 jenis mangsa. operculella yang efektif, lebih ramah lingkungan dan dapat menjangkau serangga yang berada di dalam jaringan tanaman. PENGENDALIAN HAYATI. Pengendalian Hayati Hama dan Penyakit Tumbuhan. Sejarah, Pengertian dan Lingkup Pengendalian Hayati 02. 5, 62. thuringiensis), Pseudomonas (P. Fusarium spp. Musuh alami dapat mencari/menemukan hama 4. Pengendalian biologi (hayati) merupakan alternatif pengendalian yang dapat dilakukan tanpa harus memberikan pengaruh negatif terhadap lingkungan dan sekitarnya, salah satunya adalah dengan pemanfaatan agens hayati seperti virus, jamur atau cendawan, bakteri. Menurut Retnowati (2008) mekanisme kerja dari bakteri merah adalah racun perut yang mematikan melalui oral, dimana bakteri masuk atau tertelan ke dalamCARA PENGENDALIAN. Cendawan entomopatogen yang telah banyak digunakan untuk pengendalian serangga hama secara hayati adalah Beauveria bassiana, Metarhizium anisopliae, Aspergillus sp. 1 dari PKT (Plantation Key Technology). hayati (pestisida hayati) adalah genus Bacillus (B. B i ocontrol telah banyak digunakan d i berbagai daerah di Indonesia untuk mendukung kebijakan Pe ngel olaan Hama Terpadu (PHT) yang berwawasan lingkungan, namun. Pengendalian hayati diharapkan dapat mengurangi efek samping dari penggunaan pestisida dalam mengendalikan serangan OPT.